1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mendagri: Jerman Tidak Akan 'Terintimidasi' Ancaman Teror

25 Desember 2023

Polisi mengerahkan anjing pelacak bom dan mengamankan Katedral Köln setelah ada laporan ancaman serangan bom. Mendagri Nancy Faeser menegaskan, Jerman “tidak akan terintimidasi” oleh ancaman ekstremis.

https://p.dw.com/p/4aYfr
Polisi dan anjing pelacak bom dikerahkan mengamankan katedral di Köln
Polisi dan anjing pelacak bom dikerahkan mengamankan katedral di KölnFoto: Roberto Pfeil/dpa/picture alliance

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser (SPD) hari Minggu (24/12) berjanji akan memberikan tanggapan tegas terhadap setiap ancaman ekstremis selama liburan Natal dan Tahun Baru.

"Kami semua mencintai tradisi Natal kami dan tidak akan membiarkan diri kami diintimidasi atau cara hidup kami dikekang,” katanya kepada media setelah aparat keamanan menerima peringatan bahwa "sebuah kelompok" kemungkinan merencanakan serangan terhadap Kölner Dom, katedral kota Köln yang merupakan katedral terbesar di Jerman.

Nancy Faeser mengatakan lebih lanjut, para pejabat Jerman "menanggapi bahaya teror Islam dengan sangat serius dan sangat waspada."

"Otoritas keamanan memusatkan perhatian pada kelompok-kelompok Islamis dan akan bertindak tegas seperti yang ditunjukkan dan dilakukan saat ini,” kata menteri alam negeri Jerman itu.

Pada hari Sabtu (23/12), harian Jerman "Bild" melaporkan bahwa polisi di Jerman, Austria dan Spanyol telah menerima informasi, ada  kelompok yang merencanakan serangan selama perayaan Natal di ketiga negara tersebut.

Pengawasan ketat dilakukan setelah ada ancaman serangan bom selama Misa Natal
Pengawasan ketat dilakukan setelah ada ancaman serangan bom selama Misa NatalFoto: Roberto Pfeil/dpa/picture alliance

Penyisiran dan penjagaan ketat di Köln

Polisi telah meningkatkan keamanan di Katedral Köln dengan mengerahkan anjing pelacak bom dan menyisir lokasi tersebut hari Sabtu sebelum digunakan untuk acara publik, menyusul peringatan teror yang mereka terima.

Para pengunjung gereja juga diperiksa ketat sebelum masuk Katedral untuk melakukan kebaktian massal, sementara pintu untuk wisatawan saat ini ditutup.

Penanggung jawab Katedral Köln, pastor Guido Assmann meminta pengertian umat Kristen yang bermaksud menghadiri kebaktian massal, dengan mengatakan bahwa pengawasan diperlukan. Pengawasan dan penggeledahan mengakibatkan antrean panjang.

"Saya yakin kita akan mengatasi tantangan ini dengan ketenangan khas Köln dan antisipasi Natal serta merayakan kelahiran Tuhan dengan cara yang meriah seperti biasanya,” kata pastor Assmann. Dia menyarankan umat untuk datang ke Misa lebih awal dari biasanya dan tanpa membawa tas besar.

Polisi di Austria, Jerman menginterogasi tersangka

Pihak berwenang Jerman sedang menginterogasi seorang tersangka di negara bagian Saarland sehubungan dengan peringatan yang mereka terima, lapor lembaga penyiaran publik ARD hari Minggu (24/12).

Tersangka itu terkait dengan kelompok ekstremis Islam yang mengancam akan menyerang katedral dan telah lama dikenal identitasnya oleh pihak berwenang, lapor ARD.

Di Austria, polisi diberitakan menangkap empat orang yang dilaporkan memiliki hubungan dengan jaringan Islam. Mereka juga sedang diinterogasi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi lain tentang tersangka atau kelompok ekstremis Islam yang dikonfirmasi oleh aparat keamanan.

hp/as (dpa, afp)

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

​​​​​​​